pandalolaaa

Rumah, Tempat Berbagi dan Arsip Digital

Minggu, 29 Januari 2017

Ternyata Logo Mozilla Firefox Bukan Rubah Tapi Panda

1 komentar

Sumber Photo : Arsip Pribadi

Siapa yang tidak tau Mozila Firefox, Aplikasi web browser open source yang sangat populer, dibuat oleh Organisasi Non-Frofit "Mozilla Foundation".

Mozilla Firefox berciri khas berwarna orange dan biru. Seperti yang biasa kita lihat, loggo mozilla didominasi oleh dua warna, orange untuk warna hewan dan biru untuk warna bumi. 

Apakah kalian tau hewan apa yang ada di loggo Mozilla? 

Jika kalian menjawab rubah berbulu merah, kalian salah besar. Ternyata hewan yang menjadi icon di loggo mozila adalah seekor Panda, Ya lebih tepatnya panda merah.

Logo tersebut dibuat pertama kali oleh seseorang bernama Steven Garrity. Dalam emailnya kepada tim Firefox mengatakan, "Firefox sebenarnya adalah seekor panda merah yang lucu, tapi karena tidak begitu mengintepretasikan nama browsernya, maka sedikit didesain agar tidak begitu terlihat seperti seekor panda."

Setelah mendapatkan persetujuan dari pihak Firefox, akhirnya, sketsa logo tersebut diperbaiki kembali oleh Daniel Burka dan Stephen Desroches.

Sayangnya tidak ada penjelasan kenapa harus menggunakan panda merah sebagai ikon-nya bukan langsung rubah sesuai nama browser tersebut.


Sekilas Tentang Panda Merah





Panda merah (Ailurus fulgens) merupakan spesies langka dari wilayah pegunungan Nepal dan India. Dijumpai pertama kali pada awal tahun 1800-an, 50 tahun lebih awal sebelum panda hitam putih ditemukan, panda merah merupakan aksesori wajib bagi kaum kolonial.

Dulunya, panda merah mendiami wilayah luas di Bumi. Namun, perburuan dan penebangan hutan membuat habitat dan populasinya menurun. Menurut ahli konservasi, hanya tinggal 10.000 individu panda merah yang tersisa di alam liar.
Itulah sebabnya International Union for Conservation of Nature (IUCN) menempatkannya dalam daftar merah "terancam punah" sejak tahun 2008. Ironisnya, menurunnya populasi panda merah disebabkan morfologi tubuh mereka yang mengundang rasa sayang.

"Karena muka lucu, menggemaskan, dan sifatnya yang penyayang, membuat mereka kerap dibawa ke luar negeri," ujar Shiromoni Syangdom dari Kebun Binatang Darjeeling, India.



Panda merah memiliki panjang badan kurang lebih hanya 100 sentimeter dengan bobot antara 3,5 hingga tujuh kilogram. Bulu lembutnya memenuhi sepanjang tubuh, bahkan hingga ke bawah kaki.

Ekor merupakan bagian penting karena bertugas menjaga keseimbangan saat memanjat pohon. Ekor juga jadi penghangat saat musim dingin menerjang.
Selain diincar sebagai peliharaan, panda merah juga diburu untuk bulunya. 

Berbagai hukum perlindungan diterapkan untuk kelestariannya. Termasuk dengan merancang wilayah konservasi di The Padmaja Naidu Himalayan Zoological Park, Darjeeling, India.

Panda Merah Di Ranah Internasional

Selain di Loggo Mozilla Firefox panda juga terdapat di industri film Hollywood. Panda merah diangkat sosoknya dalam diri Master Shifu dalam film animasi Kung Fu Panda.

Di film itu, Shifu digambarkan sebagai sosok mahaguru kung fu bertubuh mungil namun berilmu tinggi dan menjadi mentor bagi panda raksasa demi menyelamatkan China dari ancaman penjahat.


Artikel Terkait: Loggo Baru Mozilla 2017


Sumber:

- Mozilla.Or.Id
- Tempo.Com
- Cnnindonesia.Com
- Alamandadesta (Blogger)

Kamis, 26 Januari 2017

Runtuhnya Islam di Andalusia

Tidak ada komentar
Maha besar Allah, tiada yang dapat menuntun saya ketempat ini selain DIA. Tempat dimana rekan" yang selalu mengingatkan tentang sholat. Perusahaan yang membebaskan waktu untuk beribadah, Duha dan tentunya Sholat Wajib. Tempat yang selalu mengadakan pengajian rutin harian, mingguan bahkan bulanan.

Berapa hari yang lalu, alhamdulillah saya diberi kesempatan untuk mengikuti pengajian mingguan. Materi yang disampaikan adalah tafsir Qur'an Surah Al-baqarah ayat 120 yang artinya:


“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepadamu sebelum kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah, "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)". dan jika kamu mengikuti keinginan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu"


Allah sendirilah yang mengatakan bahwa orang-orang yahudi dan nasrani akan selau membenci islam selama islam itu masih ada, bukti nyata sejarah peradaban islam di Andalusia, 8 Abad berjaya namun pada akhirnya terpuruk hingga habis dilenyapkan oleh orang-orang nasrani.

Kisah Sejarah Islam di Andaluisa inilah yang ingin saya arsipkan di blog ini. Saya tidak banyak menjabarkan tentang tafsir Qura'an Al-baqarah : 120 karna saya bukan ahli tafsir, ada ketertarikan sendiri buat saya untuk lebih banyak mengetahui sejarah islam di andalusia, setelah riset di berbagai sumber inilah sejarah Islam di Andalusia ...

--------------------------------------


Bagi kaum muslimin, negeri Andalusia adalah sepenggal kenangan yang selalu hinggap dalam ingatan. Kenangan tentang betapa kaum muslimin dan risalah Islam yang dibawanya, pernah menguasai sebuah wilayah di benua Eropa selama kurang lebih 800 tahun atau 8 abad lamanya. Sebuah rentang waktu yang cukup lama, dan meninggalkan kesan yang cukup mendalam.
Andalusia, negeri indah dan eksotis, tunduk dalam pemerintahan Islam dari tahun 92 H/711 M hingga tahun 797 H/1492 M. Kekhilafahan Islam dan dinasti-dinasti kaum muslimin, berhasil mengubah wilayah di daratan Eropa itu menjadi simbol kegemilangan peradaban dan kekuatan kaum muslimin. Umat Islam mengisinya dengan tinta emas kejayaan dan keunggulan peradabannya. Ketika wilayah Andalusia, yang saat ini terletak di Spanyol dan sebagian kecil Portugal berada di bawah kekuasaan kaum muslimin, jejak-jejak kecermelangan peradaban mereka menjadi rujukan bangsa-bangsa Eropa.
Bangunan-bangunan dengan estetika dan kemegahan tegak berdiri. Ilmu pengetahuan dan penelitian berkembang pesat. Para sejarawan yang meneliti negeri Andalusia banyak menceritakan bagaimana umat Islam yang bercokol di wilayah itu berhasil memberikan sumbangsih bagi peradaban dan ilmu pengetahuan ke segala penjuru Eropa.
Jika hari ini kita mengenal kota-kota indah seperti Barcelona, Madrid, Valencia, Sevilla, Granada, Malaga, Cordova, dan sebagainya yang hari ini tersohor di sebagai basis klub-klub sepak bola ternama serta menjadi tujuan wisata dunia, maka ketahuilah bahwa pada masa lalu kota-kota tersebut dihuni oleh kaum muslimin, dan berada di bawah pemerintahan Islam.
Namun kejayaan selama kurang lebih delapan abad lamanya, harus berakhir dengan kenangan yang memilukan, ketika Kerajaan Granada yang dipimpin oleh Abu Abdillah Muhammad Ash-Shagir dari Bani Al-Ahmar, berhasil ditaklukkan oleh aliansi kerajaan- Kristen di Andalusia. Granada jatuh ke tangan Kristen pada 1492 M, diirungi dengan derail airmata sang penguasa muslim.
Sambil memandang Istana Al-Hambra yang megah dari atas bukit, Abu Abdillah bin Muhammad sang penguasa Granada, berlinang air mata. Sang ibu, Aisyah Al-Hurrah, yang berdiri di sampingnya, mengatakan, “Kini kau menangis seperti seorang perempuan, padahal kau tak pernah melakukan perlawanan sebagaimana seorang lelaki sejati…
- See more at: https://www.arrahmah.com/rubrik/pelajaran-dari-runtuhnya-andalusia-bermewah-mewahan-sumber-kehancuran.html#sthash.BRWSVNka.dpuf
Bagi kaum muslimin, negeri Andalusia adalah sepenggal kenangan yang selalu hinggap dalam ingatan. Kenangan tentang betapa kaum muslimin dan risalah Islam yang dibawanya, pernah menguasai sebuah wilayah di benua Eropa selama kurang lebih 800 tahun atau 8 abad lamanya. Sebuah rentang waktu yang cukup lama, dan meninggalkan kesan yang cukup mendalam.
Andalusia, negeri indah dan eksotis, tunduk dalam pemerintahan Islam dari tahun 92 H/711 M hingga tahun 797 H/1492 M. Kekhilafahan Islam dan dinasti-dinasti kaum muslimin, berhasil mengubah wilayah di daratan Eropa itu menjadi simbol kegemilangan peradaban dan kekuatan kaum muslimin. Umat Islam mengisinya dengan tinta emas kejayaan dan keunggulan peradabannya. Ketika wilayah Andalusia, yang saat ini terletak di Spanyol dan sebagian kecil Portugal berada di bawah kekuasaan kaum muslimin, jejak-jejak kecermelangan peradaban mereka menjadi rujukan bangsa-bangsa Eropa.
Bangunan-bangunan dengan estetika dan kemegahan tegak berdiri. Ilmu pengetahuan dan penelitian berkembang pesat. Para sejarawan yang meneliti negeri Andalusia banyak menceritakan bagaimana umat Islam yang bercokol di wilayah itu berhasil memberikan sumbangsih bagi peradaban dan ilmu pengetahuan ke segala penjuru Eropa.
Jika hari ini kita mengenal kota-kota indah seperti Barcelona, Madrid, Valencia, Sevilla, Granada, Malaga, Cordova, dan sebagainya yang hari ini tersohor di sebagai basis klub-klub sepak bola ternama serta menjadi tujuan wisata dunia, maka ketahuilah bahwa pada masa lalu kota-kota tersebut dihuni oleh kaum muslimin, dan berada di bawah pemerintahan Islam.
Namun kejayaan selama kurang lebih delapan abad lamanya, harus berakhir dengan kenangan yang memilukan, ketika Kerajaan Granada yang dipimpin oleh Abu Abdillah Muhammad Ash-Shagir dari Bani Al-Ahmar, berhasil ditaklukkan oleh aliansi kerajaan- Kristen di Andalusia. Granada jatuh ke tangan Kristen pada 1492 M, diirungi dengan derail airmata sang penguasa muslim.
Sambil memandang Istana Al-Hambra yang megah dari atas bukit, Abu Abdillah bin Muhammad sang penguasa Granada, berlinang air mata. Sang ibu, Aisyah Al-Hurrah, yang berdiri di sampingnya, mengatakan, “Kini kau menangis seperti seorang perempuan, padahal kau tak pernah melakukan perlawanan sebagaimana seorang lelaki sejati…
- See more at: https://www.arrahmah.com/rubrik/pelajaran-dari-runtuhnya-andalusia-bermewah-mewahan-sumber-kehancuran.html#sthash.BRWSVNka.dpuf

Bagi kaum muslimin, negeri Andalusia adalah sepenggal kenangan yang selalu hinggap dalam ingatan. Kenangan tentang betapa kaum muslimin dan risalah Islam yang dibawanya, pernah menguasai sebuah wilayah di benua Eropa selama kurang lebih 800 tahun atau 8 abad lamanya. Sebuah rentang waktu yang cukup lama, dan meninggalkan kesan yang cukup mendalam.

Andalusia, negeri indah dan eksotis, tunduk dalam pemerintahan Islam dari tahun 92 H/711 M hingga tahun 797 H/1492 M. Kekhilafahan Islam dan dinasti-dinasti kaum muslimin, berhasil mengubah wilayah di daratan Eropa itu menjadi simbol kegemilangan peradaban dan kekuatan kaum muslimin. Umat Islam mengisinya dengan tinta emas kejayaan dan keunggulan peradabannya. Ketika wilayah Andalusia, yang saat ini terletak di Spanyol dan sebagian kecil Portugal berada di bawah kekuasaan kaum muslimin, jejak-jejak kecermelangan peradaban mereka menjadi rujukan bangsa-bangsa Eropa.

Bangunan-bangunan dengan estetika dan kemegahan tegak berdiri. Ilmu pengetahuan dan penelitian berkembang pesat. Para sejarawan yang meneliti negeri Andalusia banyak menceritakan bagaimana umat Islam yang bercokol di wilayah itu berhasil memberikan sumbangsih bagi peradaban dan ilmu pengetahuan ke segala penjuru Eropa.

Jika hari ini kita mengenal kota-kota indah seperti Barcelona, Madrid, Valencia, Sevilla, Granada, Malaga, Cordova, dan sebagainya yang hari ini tersohor di sebagai basis klub-klub sepak bola ternama serta menjadi tujuan wisata dunia, maka ketahuilah bahwa pada masa lalu kota-kota tersebut dihuni oleh kaum muslimin, dan berada di bawah pemerintahan Islam.

Namun kejayaan selama kurang lebih delapan abad lamanya, harus berakhir dengan kenangan yang memilukan, ketika Kerajaan Granada yang dipimpin oleh Abu Abdillah Muhammad Ash-Shagir dari Bani Al-Ahmar, berhasil ditaklukkan oleh aliansi kerajaan- Kristen di Andalusia. Granada jatuh ke tangan Kristen pada 1492 M, diirungi dengan derai airmata sang penguasa muslim.

Sambil memandang Istana Al-Hambra yang megah dari atas bukit, Abu Abdillah bin Muhammad sang penguasa Granada, berlinang air mata. Sang ibu, Aisyah Al-Hurrah, yang berdiri di sampingnya, mengatakan,

 “Kini kau menangis seperti seorang perempuan, padahal kau tak pernah melakukan perlawanan sebagaimana seorang lelaki sejati"


Apa yang Menyebabkan runtuhnya Islam di Andalusia ?

Dari berbagai sumber yang saya baca, salah satu faktor besar yang menyebabkan runtuhnya islam di Andalusia adalah musik (ziryab).

Disebutkan dalam salah satu majelisnya, DR. Raghib As-Sirjani, seorang Sejarwan Islam terkemuka menanyakan kepada hadirin dalam pembahasan sejarah Islam di Spanyol tentang sebuah nama; Ziryab. “Apakah kalian tau siapa itu Ziryab?”, Tanya DR. Raghib kepada hadirin. Lalu kemudian beliau sebutkan bahwa Ziryab adalah salah satu “faktor besar yang menyebabkan kejatuhan peradaban Islam di Spanyol.”

Siapakah Ziryab? Dia adalah seorang penyanyi Baghdad yang besar di sana. Bersama Gurunya, Ibrahim Al-Maushili yang juga guru besar musik, Ziryab dididik menjadi seorang pemusik yang menyanyikan lagu-lagu melenakan di hadapan khalifah di masa itu. Nyanyian yang ia dendangkan semakin hari membuatnya terkenal, sehingga sang Guru, Ibrahim Al-Maushili iri padanya.

Ibrahim Al-Maushili kemudian membuat sebuah rencana dan tekanan kepada Ziryab agar ia pergi dari Baghdad dan tidak lagi menyaingi popularitas gurunya. Berbagai hal ia lakukan sehingga Ziryab putus asa. Ziryab akhirnya melihat keadaan kaum muslimin dari ujung barat sampai ujung timur dan menimbang-nimbang kemana ia akan berpindah. Maka pilihannya jatuh di Andalusia. Sebuah wilayah kaya yang akan menghasilkan banyak uang untuk dirinya.

Akhirnya Ziryab berangkat dari Baghdad menuju Andalusia, berbekal alat musiknya dan pengetahuan tentang hikayat serta syair-syair puitis, ia yakin akan mendapatkan nama besar di Andalusia. Inilah awal-awal masa melenakan bagi Umat Islam.

Sampai di sana, saat itu Negeri Andalusia tak tahu menahu apa itu nyanyian. Ketika Ziryab datang ke sana, Masyarakat takjub padanya dan menyambutnya dengan semarak. Akhirnya sampailah ia di hadapan Khalifah, menyanyikan lagu-lagu terbaiknya, mendatangi pertemuan masyarakat dan bersyair dengan kelihaiannya. Ia keluarkan apa yang ia dapat dari gurunya untuk mendapat popularitas di Andalusia.

Tak hanya nyanyian, Ziryab mulai memasuki babak baru, yaitu mengajarkan not-not nada kepada generasi muda muslimin, hingga menjauhkan mereka dari pelajaran Quran dan ilmu-ilmu agama. Bahkan, ”dia juga mulai mengajarkan seni mode, pakaian musim panas musim dingin musim semi dan musim gugur, bahkan ada model pakaian khusus untuk setiap moment yang bersifat khusus maupun umum”, kata DR. Raghib As-Sirjani dalam ceramah sejarahnya.

Naas, Masyarakat Andalusia semenjak kedatangan Ziryab telah mengganti tradisi keilmuannya dengan budaya syair dan nyanyian. Jumlah penyanyi semakin banyak di Andalusia. Setelah itu, menyebar pula tarian yang pada mulanya hanya di kalangan kaum pria tapi kemudian berpindah kepada kalangan wanita.

Puncaknya, adalah ketika Ziryab memalingkan majelis-majelis ilmu yang diisi para Ulama, menyeret masyarakat untuk lebih mencintai hikayat palsu tentang raja-raja dan lagu-lagu mendayu yang semakin hari semakin tak jelas maknanya. Itulah mengapa DR. Raghib As-Sirjani menyebut Ziryab sebagai “salah satu alasan besar kejatuhan peradaban Islam di Andalusia.”

Adakah Dampak Ziryab Bagi Negeri Muslim Lainnya?

Sejarah mencatat, pengaruh Ziryab dengan lagu-lagunya menyebar di saentero Andalusia, lalu menjadi gelombang melenakan yang terdengar sampai Aljazair, Maroko dan Tunisia. Hari ini, masyarakat di sana lebih mengenal Ziryab daripada Khalifah Abdurrahman Ad-Dakhil yang melegenda atau Abdurrahman Al-Ausath yang mencintai ilmu pengetahuan.

Masyarakat Tunisia, Aljazair dan Maroko juga Spanyol lebih familiar dengan Ziryab daripada mengenal panglima islam yang menorehkan sejarah hebat. Tidak hanya itu, biografinya juga telah diajarkan di sana sebagai salah seorang tokoh pencerahan dan kebangkitan. Ia dipuji karena perlawanannya terhadap kejumudan dan perjuangannya untuk seni. Itulah Ziryab, dengan lagunya, ia melenakan, menjauhkan umat Islam dari Alquran, dan jatuhlah Andalusia sebab ulahnya.

Mengapa Hari Ini Islam Seakan Tak Pernah Ada Di Spanyol?

Hari ini, jumlah kaum muslimin yang tinggal di Spanyol tidak lebih dari 100 ribu orang, terlalu sedikit untuk komunitas muslim dibanding negeri-negeri lainnya di dataran Eropa. Bahkan di sebuah kota di Amerika Serikat saja, bisa ada lebih dari 100 ribu muslim. Mengapa demikian? Seseorang bertanya kepada DR. Raghib Sirjani, kemudian beliau mengulas demikian;

Sesungguhnya penjajahan 2 Kerajaan Kristen -Aragon dan Castillia- atas peradaban Islam di Spanyol adalah penjajahan yang sangat intensif. Berbagai lini diarahkan untuk menjatuhkan peradaban Islam di Andalusia (Spanyol dan Portugal). Mesir pernah dijajah 70 tahun oleh Inggris, Aljazair, Libya, Tunisia juga pernah dijajah berbelas tahun oleh kekuatan Imperialisme, namun mengapa hari ini mereka masih dalam keislaman mereka?

Jawabannya: Karena penjajahan di Spanyol diselesaikan secara menyeluruh oleh tentara, oleh kekejaman dan dengan pemaksaan. Hingga terjadilah di Spanyol saat akhir keruntuhannya di tahun 1492 M, orang-orang Islam memilih menjadi nasrani karena terancam dengan pembunuhan yang keji. Sedangkan dalam imperialisme ala Barat, mereka menjajah tak sepenuhnya dengan militer, mereka juga menggunakan politik kerjasama dan masih menggunakan jalur diplomasi.

Kedua, penjajahan atas peradaban Islam di Spanyol adalah “penjajahan yang membuat lupa”. Mengapa? Karena umat Islam Spanyol yang lari dan hijrah ke Maroko dan Tunisia pasca serangan pasukan Kristen lebih memilik untuk melupakan peristiwa itu tanpa ada keinginan untuk memperjuangkannya. Saat itu keadaan mental masyarakat muslim Andalusia dalam keadaan kritis, disebabkan jauhnya mereka dari Alquran dan sunnah. Hingga akhirnya mereka lebih memilih melupakan Andalusia, daripada merebutnya kembali.

Kesimpulan

Jauhnya Umat Islam pada Alquran, hadist dan ilmu agama, menciptakan generasi rapuh yang terlena dengan lagu-lagu. Mengapa mereka kalah? Bagaimana tidak? Jika Umat ini lebih memilih para Penyanyi sebagai tempat mendengar dan meninggalkan Ulama yang berkewajiban menjaga aqidah umat, itulah tanda runtuhnya peradaban.

Runtuhnya Andalusia menjadi pelajaran penting, bahwa kekuasaan sehebat apapun, jika ia terjerumus dalam gemerlap kemewahan dunia yang melalaikan, akan berakhir dengan keruntuhan. Jika 800 tahun lamanya kekuasaan Islam di Andalusia bisa runtuh dan beralih menjadi imperium Kristen, maka bagaimana dengan Indonesia? Berhati-hatilah…!


SUMBER:  

  • Dakwatuna.Com
  • Arrahmah.Com
  • Fadhilza.com

Jumat, 30 Desember 2016

PENGHUJUNG DESEMBER

Tidak ada komentar
Ujung Desember datang lagi
Ini yang kedua kali
Barakallah Fii Umrik
Hanya do'a yang ku beri
Mudah-mudahan tak tertampik
Selalu sehat, luas rejeki

Ujung Desember datang lagi
Ini ke empat kali
Selamat mengulang kembali
Do'a-do'a  terbaik kusaji
Kapan kau disini ?
Bahagia sampai pagi
Tawa sampai mati
Remi-remi
Lukisan di dahi
Kami semua menanti

Ujung Desember datang lagi
Aku bosan, Muak, Benci
Ini yang ke enam kali
Dulu kau membuang diri
Pergi tanpa empati
Menuju Januari bahkan Februari
Pergi saja pergi
Maret ada dihati

*

Ujung Desember tahun ini
Selamat datang dede Zizi
Hadiah dari Rabbi
Untuk keluarga besar kami

------

Puisi ini ku tulis untuk orang-orang  disekitarku, yang ada di penghujung Desember.

Jakarta Timur, 29 Desember 2016

Senin, 19 Desember 2016

Pertempuran Kosong

Tidak ada komentar
Sudah lama aku berperang
berjuang menang entah untuk siapa 
Markas Besar lenyap dimakan waktu
diserang oleh ratusan pleteon-peleton kilometer

Sudah lama aku bertempur
berjuang menang entah untuk siapa
Markas barupun ikut hancur
diambil oleh serdadu-serdadu kuat

Kali ini aku berperang lagi
Bertempur hebat entah untuk siapa
tanah yang ku injak mulai reta
menelanku perlahan-lahan

Mungkin aku berjuang di medan yang salah
berjuang dipertempuran yang tak kuinginkan
Berjuang di Pertempuran Kosong


Kamis, 12 Mei 2016

Mutiara Oh Mutiara

Tidak ada komentar

Entah harus dimulai dari mana
dalamnya lautan tak ada yang bisa menebak.

-----

Engkau sinar kecil dari kejauhan
kemudian tampak menjadi sebutir mutiara
eloknya kilaumu, menggoda setiap insan
tak urung akupun jua

Tapi ini bukan tentang kilau yg kau pancarkan
bukan tentang jenismu yang akoya, tahiti ataupun yg lainya
Bukan soal ukuran baroque atau bulat
apalagi tentang warna, Bukan ...

ini tentang sesuatu yg tak bisa kujelaskan
sesuatu yang nyata tapi kasat dimata
seperti bunglon diatas dedaunan
tak terlihat tapi dia ada disana

Ah sudahlah yg pasti kau amat berarti

*

Untuk mendapatkan mutiara
aku harus menjemputmu jauh didasar
aku menyelam, dalam semakin dalam
nafasku senggal
paru" ku kerut
aku berbalik naik keatas
keluar menarik nafas kembali

Aku menyelam lagi
dalam semakin dalam
telingaku berdenyut akut
hidungku mual
cairan merah siap mennuggu hijau
aku berbalik keatas
keluar menghisap oksigen

1,2 kali kuhisap

3 kali kuhirup

Hingga mataku tertuju ke poster kuning merah marun
sejak kapan logo klub kesayanganku ada dilautan ?
apa aku bermimpi ?

hingga suara ketukan pintu menjawab tanyaku

"Engkau tak sadarkan diri, ini kamarmu. kemarin lautan mengujimu . Itsirahatlah sejenak"

---

[sebelum menyelam lagi, aku sempat dihantui oleh keraguan. Apakah aku harus menyelam kembali?, Apakah lautan menerimaku?, Apakah ikan-ikan menyukai kedatanganku atau sebaliknya menyerang dan meracuniku?. Entahlah, akan kucari tau sendiri, decompression sicknesspun kutak peduli!)


**

Aku menyelam kembali
dalam semakin dalam
peralatan lengkap dan tekad menemani
wujudmu mulai terlihat
kilaumu terpancar mengintip keluar
pelan-pelan ku mendekat
kupandangi
hingga senyum manismu menyapaku

Oh tuhan, ciptaanmu memang indah.

Izinkan aku memilikinya!

perlahan-lahan tanganku bergerak menggapaimu
sekillat bayangan putih melintas cepat
seketika itu juga mutiara jatuh tak terelakan

Astaga!

Ini Bukan Mutiara !
Hanya sebongkah karang kecil dikelilingi serpihan mutiara hitam.

Kecewa tapi semua terjawab!

***

Akhirnya ku pulang hanya membawa harapan.
Harapan baru tuk menemukan mutiara yang sesungguhnya :)

Palembang, 12 Mei 2016